Blogger templates

Minggu, 28 Oktober 2012 0 komentar

Laporan 5 - Kuis 1

Disusun Oleh :
Achmad Syaifulloh
11615037
T. Komputer


Soal :
1. Buat DHCP Server dengan ketentuan sebagai berikut :
   - IP Address range : 10.(NIM).1.10 - 10.(NIM).1.20
   - Netmask : 255.255.255.0
   - Gateway : 10.(NIM).1.1
   - DNS : 10.(NIM).1.1


2. Buat FTP Server yang dapat diakses oleh User Anonymous dan User Local.
3. Buat SSH Server dengan Port 231(NIM).



Jawab :
1. membuat DHCP Server :
- Masuk sebagai SuperUser / Root dengan perintah dibawah ini.

nb7@nb7-laptop:~$ sudo su
[sudo] password for nb7:
root@nb7-laptop:/home/nb7#

- Install paket DHCP Server dengan perintah dibawah ini.
root@nb7-laptop:/home/nb7# apt-get install dhcp3-server

- Setelah paket DHCP Server berhasil di install, kita masuk ke konfigurasi DHCP Server dengan perintah dibawah ini.
root@nb7-laptop:/home/nb7# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf

- Di konfigurasi tersebut, edit file seperti yang ditunjukkan dibawah ini.

# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 10.37.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 10.37.1.10 10.37.1.20;
option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
option domain-name "internal.example.org";
option routers 10.37.1.1;
option broadcast-address 10.37.1.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}


- Setelah di edit, simpan file konfigurasi tersebut, lalu restart paket DHCP Server dengan perintah dibawah ini.
root@nb7-laptop:/home/nb7# /etc/init.d/dhcp3-server restart




2. Berikut langkah - langkah membuat FTP Server :
- Pertama kita harus menginstall paket FTP Server dengan menggunakan perintah dibawah ini.
root@nb7-laptop:/home/nb7# apt-get install vsftpd



- Setelah berhasil diinstall kita jalankan FTP Server dengan perintah dibawah ini.
root@nb7-laptop:/home/nb7# service vsftpd start

Minggu, 21 Oktober 2012 0 komentar

Laporan Praktikum 4 - DHCP Server

  Laporan Praktikum IV
Disusun oleh :
Achmad Syaifulloh
11615037
T. Komputer
DHCP
Protokol Konfigurasi Hos Dinamik (PKHD) ( bahasa Inggris: Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) ) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).

Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
§  DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT ServerWindows 2000 ServerWindows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
§  DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT WorkstationWindows 2000 ProfessionalWindows XPWindows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1.    DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2.    DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3.    DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4.    DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokolTCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasiDHCP Scope.
DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.

Percobaan :
Pc Server :
Masuk sebagai root terlebih dahulu dengan perintah :

nb1@nb7-laptop:~$ sudo su
[sudo] password for nb1:
root@nb1-laptop:/home/nb1#
1. Menginstall Dhcp Server dengan perintah :
root@nb7-laptop:/home/nb7# apt-get install dhcp3-server
2. Mengatur DHCP Server dengan perintah :
root@nb7-laptop:/home/nb7# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 172.10.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 172.10.0.10 172.10.0.20; }
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name "internal.example.org";
#  option routers 10.5.5.1;
#  option broadcast-address 10.5.5.31;
#  default-lease-time 600;
#  max-lease-time 7200;
#}
3. setelah mengatur DHCP Server, lakukan perintah restart dibawah ini :
root@nb7-laptop:/home/nb7# /etc/init.d/dhcp3-server restart
PC Client :
1. Melakukan konfigurasi pada PC Client dengan perintah :

root@nb7-laptop:/home/nb7# nano /etc/network/interfaces
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
2. lalu restart network dengan perintah :
root@nb7-laptop:/home/nb7# /etc/init.d/networking restart
3. setelah restart silahkan liat IP dari PC Client dengan  perintah :
root@nb7-laptop:/home/nb7# ifconfig
jika hasilnya seperti diawah ini berarti percobaan sudah benar
eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:26:22:15:d5:dd 
          inet addr:172.10.0.11  Bcast:172.10.0.255  Mask:255.255.255.0
          inet6 addr: fe80::226:22ff:fe15:d5dd/64 Scope:Link
          UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
          RX packets:10669 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:968 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:0 txqueuelen:1000
          RX bytes:830724 (830.7 KB)  TX bytes:106704 (106.7 KB)
          Interrupt:18
Kamis, 18 Oktober 2012 0 komentar

Laporan Praktikum 3 - SSH dan SFTP

  Laporan Praktikum III
SSH Dan SFTP 

Disusun oleh :
Achmad Syaifulloh
3 B
11615037

Dasar Teori :

Secure Shell, Secure Copy & Secure FTP
Secure Shell (ssh) adalah suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote. Berbeda dengan telnet dan ftp yang menggunakan plain text, SSH meng-enkripsi data selama proses komunikasi sehingga menyulitkan penyusup/intruder yang mencoba mendapatkan password yang tidak dienkripsi. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan.
SSH dirancang untuk menggantikan service-service di sistem unix/linux yang menggunakan sistem plain-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp, dll). Untuk menggantikan fungsi ftp dapat digunakan sftp (secure ftp), sedangkan untuk menggantikan rcp (remote copy) dapat digunakan scp (secure copy).
Dengan SSH, semua percakapan antara server dan klien di-enkripsi. Artinya, apabila percakapan tersebut disadap, penyadap tidak mungkin memahami isinya. Bayangkan seandainya Anda sedang melakukan maintenance server dari jauh, tentunya dengan account yang punya hak khusus, tanpa setahu Anda, account dan password tersebut disadap orang lain, kemudian server Anda dirusak setelahnya.
Implementasi SSH yang banyak dipakai saat ini adalah OpenSSH, aplikasi ini telah dimasukkan kedalam berbagai macam distribusi linux. Redhat Linux versi 9 sudah menyediakan program tersebut dalam format RPM.


Fitur-fitur SSH
Protokol SSH menyediakan layanan sbb.:
· Pada saat awal terjadinya koneksi, client melakukan pengecekan apakah host yang dihubungi sudah terdaftar pada client atau tidak.
· Client mengirimkan proses autentifikasi ke server menggunakan teknik enkripsi 128 bit.
· Semua data yang dikirimkan dan diterima menggunakan teknik enkripsi 128 bit sehingga sangat sulit dibaca tanpa mengetahui kode enkripsinya.
· Client dapat memforward aplikasi Xwindows / X11 ke server, layanan ini dibuat .


Secure Shell, Secure Copy & Secure FTP
Secure Shell (ssh) adalah suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote. Berbeda dengan telnet dan ftp yang menggunakan plain text, SSH meng-enkripsi data selama proses komunikasi sehingga menyulitkan penyusup/intruder yang mencoba mendapatkan password yang tidak dienkripsi. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan.
SSH dirancang untuk menggantikan service-service di sistem unix/linux yang menggunakan sistem plain-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp, dll). Untuk menggantikan fungsi ftp dapat digunakan sftp (secure ftp), sedangkan untuk menggantikan rcp (remote copy) dapat digunakan scp (secure copy).
Dengan SSH, semua percakapan antara server dan klien di-enkripsi. Artinya, apabila percakapan tersebut disadap, penyadap tidak mungkin memahami isinya. Bayangkan seandainya Anda sedang melakukan maintenance server dari jauh, tentunya dengan account yang punya hak khusus, tanpa setahu Anda, account dan password tersebut disadap orang lain, kemudian server Anda dirusak setelahnya.
Implementasi SSH yang banyak dipakai saat ini adalah OpenSSH, aplikasi ini telah dimasukkan kedalam berbagai macam distribusi linux. Redhat Linux versi 9 sudah menyediakan program tersebut dalam format RPM.


Fitur-fitur SSH
Protokol SSH menyediakan layanan sbb.:
· Pada saat awal terjadinya koneksi, client melakukan pengecekan apakah host yang dihubungi sudah terdaftar pada client atau tidak.
· Client mengirimkan proses autentifikasi ke server menggunakan teknik enkripsi 128 bit.
· Semua data yang dikirimkan dan diterima menggunakan teknik enkripsi 128 bit sehingga sangat sulit dibaca tanpa mengetahui kode enkripsinya.
· Client dapat memforward aplikasi Xwindows / X11 ke server, layanan ini dibuat .


Tugas Pendahuluan

Apa kelebihan secure shell dibanding perintah telnet, ftp dan perintah remote lainnya.
Sistem enkripsi apa yang digunakan oleh program ssh pada Redhat Linux 9 dan debian.
Jelaskan bagaimana program ssh bekerja pada sistem jaringan client/server.

Jawab :

1. Telnet :
• Unsecure
• Authentifikasi
• Proses cepat
• Port 23


SSH :
• Secure
• Authentifikasi
• Proses lama
• Port 22
2. Sistem enkripsi dengan 128 bit

3.



• Perintah REXEC digunakan untuk menjelaskan user ID, password, host address dan proses untuk memulai suatu proses pada remote host. Disisi lain, RSH tidak membutuhkan pengiriman user name dan password tetapi menggunakan host access file server maupun client tersambung dengan jaringan TCP/IP
• REXEC menggunakan TCP port 512 dan 514

Hasil Percobaan :
1. Login ke sistem Linux sebagai root

sudo su


2. Untuk menjalankan ssh kita harus menginstalnya terlebih dahulu dengan mengetik perintah #apt-get install ssh server :

root@nb7-lab3:/home/nb7# apt-get install openssh-server
Reading package lists... Done
Building dependency tree
Reading state information... Done
openssh-server is already the newest version.
0 upgraded, 0 newly installed, 0 to remove and 427 not upgraded.


3. Mengaktifkan service ssh server

root@nb7-lab3:/home/nb7# service ssh start
start: Job is already running: ssh
Untuk menstopkan service ssh gunakan perintah service ssh stop :
root@nb7-lab3:/home/nb7# service ssh stopssh stop/waiting


4. Protokol apa yang digunakan oleh program ssh ?

root@nb7-lab3:/home/nb7# netstat -a | grep ssh
unix 2 [ ACC ] STREAM LISTENING 7821 /tmp/ssh-hRVKLH1326/agent.1326
unix 2 [ ACC ] STREAM LISTENING 8217 /tmp/keyring-8LISkg/ssh


5. Catatlah berapa nomer port yang digunakan oleh service ssh

root@nb7-lab3:/home/nb7# cat /etc/services | grep ssh
ssh 22/tcp # SSH Remote Login Protocol
ssh 22/udp


Senin, 08 Oktober 2012 0 komentar

Laporan Praktikum 2 - Telnet Server & File Transfer Protocol


Disusun Oleh:
Achmad Syaifulloh
11615037
T. Komputer

Dasar Teori :

FTP menggunakan protokol transport TCP untuk mengirimkan file. TCP dipakai sebagai protokol transport karena protokol ini memberikan garansi pengiriman dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses file dan direktory secara interaktif, diantaranya :

· Melihat daftar file pada direktory remote dan lokal.
· Menganti nama dan menghapus file
· Transfer file dari host remote ke lokal (download)
· Transfer file dari host lokal ke remote (upload)


Pada gambar dibawah menunjukkan mekanisme transfer file dari host lokal ke remote, proses transfer file seperti ditunjukkan dengan tanda panah pada gambar tersebut. Tahapan FTP dimulai dari client memasuki jaringan TCP/IP, komputer remote yang akan dituju disebut host FTP, dan host FTP ini harus memiliki software FTP server yang telah diinstall agar dapat berinteraksi dengan sistem file pada host. Untuk memulai melakukan FTP, maka berikan perintah seperti berikut : %ftp [hostname]


tanda % adalah prompt default pada OS Unix, hostname merupakan nama secara simbolik atau IP address dari host yang akan dituju. Bila sudah dapat tersambung maka akan ditanyakan nama user dan password, isian nama user dan password sesuai dengan account yang diberikan seperti yang digunakan bila user akan menggunakan server tersebut, tetapi pada FTP server yang umum, untuk nama user dapat digunakan ftp atau anonymous dengan menggunakan password yaitu alamat e-mail, akan tetapi memiliki hak akses yang terbatas sesuai yang ditetapkan administrator FTP server.




Tugas Pendahuluan :

1. Apa perbedaan fungsi telnet dan ftp ?

2. Klasifikasikan jenis ftp server berdasarkan tipe usernya!
3. Pada Linux Redhat versi 8.0 keatas, program ftp server telah menggunakan vsftpd, setelah sebelumnya digunakan wu-ftpd. Sebutkan beberapa keunggulan dari program vsftpd dibandingkan dengan wu-ftpd.

Jawab :




1. Fungsi Telnet, antara lain sebagai Program yang memungkinkan akses terminal secara remote lewat suatu jaringan. Fungsi FTP untuk melakukan operasi file dasar pada host remote dan untuk mentransfer file antar host dan untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP.



2. a) Anonymous FTP Server atau dapat juga disebut Public FTP Server. Server komputer ini dapat diakses dan terbuka bagi semua pemakai internet. File-file dalam server ini dapat di-download secara gratis. Untuk menggunakan Anonymous FTP ini pennguna memasukkan login dengan username Anonymous dan password yang dipakai berupa alamat e-mail atau dapat pula menggunakan username guest tanpa password, hal ini tergantung dari server FTP yang dituju.

b) Private FTP Server, Server komputer ini hanya bisa diakses dan dipergunakan oleh usertertentu yang terdaftar secara resmi. Server ini biasanya berisi data dan informasi pribadi yang khusus digunakan untuk pemakai tertentu atau perusahaan tertentu. Pemakai khusus ini biasanya mempunyai username dan password untuk dapat terhubung dengan server jenis ini. 3. - vsftpd jauh lebih aman dan cepat dibandingkan dengan wu-ftpd.
- vsftpd memiliki fitur virtual IP configuration, virtual users, powerful peruser configurability dan bandwidth throttling.
Selasa, 02 Oktober 2012 0 komentar

Laporan Praktikum 1 Administrasi Jaringan


NETWORK TOOLS

Disusun Oleh : Achmad Syaifulloh

Kelas : III B

NIM : 11615037 


TUJUAN PEMBELAJARAN:
1.        Mahasiswa mampu menggunakan tools jaringan yang ada.
2.        Mahasiswa memahami perintah – perintah dasar konfigurasi jaringan
3.        Mahasiswa memahami konsep layering

DASAR TEORI

Dalam melakukan tugas-tugas administrasi sistem, administrator sistem mau tidak mau akan banyak berhubungan dengan tools – tools pendukung. Tanpa bantuan tool ini pekerjaan administrasi akan sulit dijalankan.

Network Management
Etherman
Tool yang berbasis GUI yang menampilkan representasi dari komunikasi – komunikasi ethernet secara real time.

Tcp wrapper
Berguna untuk mengontrol siapa saja yang mengakses sistem. Dapat memproteksi usaha pelanggaran terhadap sistem

Xmotd
Dipakai menuliskan atau menampilkan Message of the day, untuk setiap user yang login

Samba
Memungkinkan  melakukan sharing file antar so

Swatch
 program untuk memonitor log

dig
query server domain

host
memperoleh informasi nama domain

nslookup

tcpdump
mengcapture packet

traceroute
melakukan trace terhadap rute paket IP dari sistem ke sistem tujuan

sniffit
tools memberikan informasi detail ttg semua traffic jaringan

ssl
nmap

netstat

Ada beberapa command pada linux yang dipakai untuk melakukan  konfigurasi dan troubleshooting jaringan :
Layer phisik
1.      lspci
Merupakan tools yang berada pada layer 1, dipakai untuk mengecek apakah interface jaringannya sudah terpasang atau belum. Apabila ditemukan Network controller atau Ethernel controller, artinya perangkat jaringan sudah siap digunakan.
2.      mii-tool
Untuk melihat apakah linknya sudah ada atau belum
3.      dmesg | grep eth
Untuk mengecek ethernet card ada apa belum

Layer datalink
1.      arp
Merupakan tools yang dipakai untuk melihat alamat NIC dari komputer yang terkoneksi secara langsung dengan kita.

Layer IP
1.      ifconfig
Command yang dipakai untuk melihat interface dan alamat yang diberikan ke interface tersebut
2.      route
Memeriksa tabel routing, menambah dan menghapus tabel routing
3.      ping
Memeriksa koneksi dengan protokol ICMP
4.      traceroute
Memeriksa tahapan koneksi
5.      mtr
Command gabungan ping dan traceroute
6.      netconfig
Command untuk konfigurasi ip secara permanen

Layer Transport
1.      Netstat
Untuk mengetahui port berapa saja yang terbuka untuk koneksi pada PC

Tugas Pendahuluan :

Jelaskan cara penggunaan command dibawah ini beserta option yang digunakan dan artinya


1. lspci
    Merupakan tools yang berada pada layer 1, dipakai untuk mengecek apakah interface jaringannya sudah   terpasang atau belum. Apabila ditemukan Network controller atau Ethernel controller, artinya perangkat jaringan sudah siap digunakan.

2. mii-tool
    Untuk melihat apakah linknya sudah ada atau belum
3. arp
    Merupakan tools yang dipakai untuk melihat alamat NIC dari komputer yang terkoneksi secara langsung  dengan kita.

4. ifconfig
   Command yang dipakai untuk melihat interface dan alamat yang diberikan ke interface tersebut

5. route
   Memeriksa tabel routing, menambah dan menghapus tabel routing

6. ping
   Memeriksa koneksi dengan protokol ICMP

7. traceroute
   Memeriksa tahapan koneksi

8. mtr
  Command gabungan ping dan traceroute

9. netstat
   Untuk mengetahui port berapa saja yang terbuka untuk koneksi pada PC

10. netconfig
    Command untuk konfigurasi ip secara permanen


Hasil Percobaan


1.      Jalankan perintah “dmesg | grep eth”, catat dan analisa hasilnya. Jika tidak ada keluaran konfirmasikan     ke dosen/asisten praktikum.

[    4.807601] eth0: Tigon3 [partno(BCM95764m) rev 5784100] (PCI Express) MAC address 00:26:22:15:d6:77
[    4.807606] eth0: attached PHY is 5784 (10/100/1000Base-T Ethernet) (WireSpeed[1])
[    4.807608] eth0: RXcsums[1] LinkChgREG[0] MIirq[0] ASF[0] TSOcap[1]
[    4.807611] eth0: dma_rwctrl[76180000] dma_mask[64-bit]
[   15.367720] ADDRCONF(NETDEV_UP): eth0: link is not ready
[  463.903985] tg3: eth0: Link is up at 100 Mbps, full duplex.
[  463.903990] tg3: eth0: Flow control is on for TX and on for RX.
[  463.904304] ADDRCONF(NETDEV_CHANGE): eth0: link becomes ready
[  465.104895] tg3: eth0: Link is down.
[  473.341115] tg3: eth0: Link is up at 100 Mbps, full duplex.
[  473.341120] tg3: eth0: Flow control is on for TX and on for RX.
[  474.147381] tg3: eth0: Link is down.
[  474.612621] eth0: no IPv6 routers present
[  475.920667] tg3: eth0: Link is up at 100 Mbps, full duplex.
[  475.920672] tg3: eth0: Flow control is on for TX and on for RX.
[  477.340760] tg3: eth0: Link is down.
[  495.130885] tg3: eth0: Link is up at 100 Mbps, full duplex.
[  495.130890] tg3: eth0: Flow control is on for TX and on for RX.
[  495.352259] tg3: eth0: Link is down.
[  496.913501] tg3: eth0: Link is up at 100 Mbps, full duplex.
[  496.913506] tg3: eth0: Flow control is on for TX and on for RX.


2.      Lepaskan kabel jaringan, lakukan perintah mii-tool
     
root@lab-3-laptop:/home/lab-3# mii-tool
eth0: no link

3.      Pasangkan lagi kabel jaringan dan lakukan perintah mii-tool

root@lab-3-laptop:/home/lab-3# mii-tool
eth0: negotiated 100baseTx-FD flow-control, link ok


4.      Catat hasil dari perintah “lspci” sebelum dan sesudah melepas kabel

sebelum :
root@lab-3-laptop:/home/lab-3# lspci
00:00.0 Host bridge: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset Memory Controller Hub (rev 07)
00:02.0 VGA compatible controller: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset Integrated Graphics Controller (rev 07)
00:02.1 Display controller: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset Integrated Graphics Controller (rev 07)
00:1a.0 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #4 (rev 03)
00:1a.1 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #5 (rev 03)
00:1a.7 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB2 EHCI Controller #2 (rev 03)
00:1b.0 Audio device: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) HD Audio Controller (rev 03)
00:1c.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) PCI Express Port 1 (rev 03)
00:1c.1 PCI bridge: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) PCI Express Port 2 (rev 03)
00:1c.2 PCI bridge: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) PCI Express Port 3 (rev 03)
00:1c.4 PCI bridge: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) PCI Express Port 5 (rev 03)
00:1d.0 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #1 (rev 03)
00:1d.1 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #2 (rev 03)
00:1d.2 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #3 (rev 03)
00:1d.3 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #6 (rev 03)
00:1d.7 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB2 EHCI Controller #1 (rev 03)
00:1e.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801 Mobile PCI Bridge (rev 93)
00:1f.0 ISA bridge: Intel Corporation ICH9M LPC Interface Controller (rev 03)
00:1f.2 IDE interface: Intel Corporation ICH9M/M-E 2 port SATA IDE Controller (rev 03)
00:1f.3 SMBus: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) SMBus Controller (rev 03)
00:1f.5 IDE interface: Intel Corporation ICH9M/M-E 2 port SATA IDE Controller (rev 03)
00:1f.6 Signal processing controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) Thermal Subsystem (rev 03)
04:00.0 Network controller: Intel Corporation Wireless WiFi Link 5100
05:00.0 Ethernet controller: Broadcom Corporation NetXtreme BCM5764M Gigabit Ethernet PCIe (rev 10)
07:00.0 System peripheral: JMicron Technology Corp. SD/MMC Host Controller
07:00.2 SD Host controller: JMicron Technology Corp. Standard SD Host Controller
07:00.3 System peripheral: JMicron Technology Corp. MS Host Controller
07:00.4 System peripheral: JMicron Technology Corp. xD Host Controller
08:00.0 CardBus bridge: O2 Micro, Inc. OZ601/6912/711E0 CardBus/SmartCardBus Controller (rev 40)

sesudah :
root@lab-3-laptop:/home/lab-3# lspci
00:00.0 Host bridge: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset Memory Controller Hub (rev 07)
00:02.0 VGA compatible controller: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset Integrated Graphics Controller (rev 07)
00:02.1 Display controller: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset Integrated Graphics Controller (rev 07)
00:1a.0 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #4 (rev 03)
00:1a.1 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI Controller #5 (rev 03)
00:1a.7 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB2 EHCI Controller #2 (
rev 03)
00:1b.0 Audio device: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) HD Audio Controller (rev 03)
00:1c.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) PCI Express Port 1 (rev 03)
 
07:00.3 System peripheral: JMicron Technology Corp. MS Host Controller
07:00.4 System peripheral: JMicron Technology Corp. xD Host Controller
08:00.0 CardBus bridge: O2 Micro, Inc. OZ601/6912/711E0 CardBus/SmartCardBus Controller (rev 40)


5.      jalankan perintah ”arp –a” dan catat hasilnya , buka beberap terminal baru lagi dan jalankan perintah ”ping no_ip_tujuan” ke beberapa komputer sebelah (tanya nomor IP tersebut ke teman). Pada terminal pertama lakukan perintah arp –a sekali lagi . Catat hasilnya dan bandingkan dengan hasil arp yang pertama, analisa hasilnya

burton.ti.polnes.ac.id (172.10.0.154) at 00:15:17:5f:db:ec [ether] on eth0
? (172.10.0.1) at 68:ef:bd:50:7c:3f [ether] on eth0

burton.ti.polnes.ac.id (172.10.0.154) at 00:15:17:5f:db:ec [ether] on eth0
lab3-pc21-laptop.local (172.10.0.11) at 00:26:22:1d:3f:80 [ether] on eth0
? (172.10.0.1) at 68:ef:bd:50:7c:3f [ether] on eth0



6.      Jalankan perintah ”ifconfig”, catat hasilnya.

eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:26:22:15:d6:77 
          inet addr:172.10.0.12  Bcast:172.10.0.255  Mask:255.255.255.0
          inet6 addr: fe80::226:22ff:fe15:d677/64 Scope:Link
          UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
          RX packets:20856 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:8166 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:0 txqueuelen:1000
          RX bytes:12814720 (12.8 MB)  TX bytes:599789 (599.7 KB)
          Interrupt:18

lo        Link encap:Local Loopback 
          inet addr:127.0.0.1  Mask:255.0.0.0
          inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
          UP LOOPBACK RUNNING  MTU:16436  Metric:1
          RX packets:79 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:79 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:0 txqueuelen:0
          RX bytes:6152 (6.1 KB)  TX bytes:6152 (6.1 KB)

wlan0     Link encap:Ethernet  HWaddr 00:1e:65:73:d8:18 
          inet6 addr: fe80::21e:65ff:fe73:d818/64 Scope:Link
          UP BROADCAST MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
          RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:6 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:0 txqueuelen:1000
          RX bytes:0 (0.0 B)  TX bytes:588 (588.0 B)

7.     Jalankan perintah route –n, catat hasilnya. 

  root@lab-3-laptop:/home/lab-3# route -n
Kernel IP routing table
Destination     Gateway         Genmask         Flags Metric Ref    Use Iface
172.10.0.0      0.0.0.0         255.255.255.0   U     1      0        0 eth0
169.254.0.0     0.0.0.0         255.255.0.0     U     1000   0        0 eth0
0.0.0.0         172.10.0.1      0.0.0.0         UG    0      0        0 eth0

8.  Pastikan anda terhubung ke internet, mintalah tolong ke dosen/asisten praktikum jika belum bisa terhubung ke internet.

9.      Jalankan perintah ”traceroute” dan ”mtr” ke :
  • 202.154.187.3
  • www.eepis-its.edu
  • www.yahoo.com  
    root@lab-3-laptop:/home/lab-3# traceroute 202.154.187.3
    traceroute to 202.154.187.3 (202.154.187.3), 30 hops max, 60 byte packets
     1  172.10.0.1 (172.10.0.1)  188.118 ms  188.272 ms  188.463 ms
     2  192.168.212.9 (192.168.212.9)  1.014 ms  1.018 ms  1.005 ms
     3  193.subnet118-97-208.static.astinet.telkom.net.id (118.97.208.193)  1.733 ms  1.838 ms  2.029 ms
     4  218.100.32.157 (218.100.32.157)  19.170 ms  19.145 ms  19.100 ms
     5  218.100.32.182 (218.100.32.182)  19.123 ms  19.118 ms  19.094 ms
     6  202.154.187.242 (202.154.187.242)  20.841 ms  19.994 ms  19.983 ms
     7  * * *
     8  * * *
     9  * * *
    10  * * *
    11  * * *
    12  * * *
    13  * * *
    14  * * *
    15  * * *
    16  * * *
    17  * * *
    18  * * *
    19  * * *
    20  * * *
    21  * * *
    22  * * *
    23  * * *
    24  * * *
    25  * * *
    26  * * *
    27  * * *
    28  * * *
    29  * * *
    30  * * *

    mtr:
    esolver: Received error response 2. (server failure)er of fields   quit
                                                       Packets               Pings
     Host                                            Loss%   Snt   Last   Avg  Best  Wrst StDev
     1. 172.10.0.1                                   50.0%    12  192.8 197.3 162.5 227.1  21.8
     2. 192.168.212.9                                 0.0%    12    0.4   0.4   0.3   0.4   0.0
     3. 193.subnet118-97-208.static.astinet.telkom.n  8.3%    12    1.6  18.4   1.1 180.0  53.7
     4. 218.100.32.157                               25.0%    12   18.6  18.6  18.4  18.8   0.1
     5. 218.100.32.182                                8.3%    12   18.7  19.1  18.6  20.3   0.6
     6. 202.154.187.242                               8.3%    12   20.0  19.9
     18.9  21.3   0.8


 
;