Blogger templates

Selasa, 10 April 2012

Spanning Tree Protocol

Spanning Tree Protocol (disingkat STP) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-pengulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon rentang dalam jaringan bertautan dari layer 2 (switch), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.

Beberapa Istilah Dalam STP
  • Root Bridge adalah bridge dengan bridge ID terbaik. Dengan STP, kuncinya adalah agar semua switch di network memilih sebuah root bridge yang akan menjadi titik fokus di dalam network tersebut. Semua keputusan lain di network seperti port mana yang akan di blok dan port mana yang akan di tempatkan dalam mode fowarding.
  • Nonroot bridge adalah semua bridge yang bukan root bridge. Nonroot bridge bertukar BPDU dengan semua bridge dan mengupdate topologi database STP pada semua switch, mencegah loop-loop dan menyediakan sebuah cara bertahan terhadap kegagalan link.
  • BPDU semua switch bertukar informasi yang digunakan dalam pemilihan root switch, seperti halnya dalam konfigurasi selanjutnya dari network. Setiap switch membandingkan parameter-parameter dalam Bridge Protocol Data Unit (BPDU) yang mereka kirim ke satu tetangga dengan yang mereka peroleh dari tetangga lain.
  • Bridge ID adalah bagaimana STP mengidentifikasi semua switch dalam network. ID ini ditentukan oleh sebuah kombinasi dari apa yang disebut bridge priority (yang bernilai 32.768 secara default pada semua switchj Cisco) dan alamat MAC dasar. Bridge dengan bridge ID terendah akan menjadi root bridge dalam network.
  • Root port selalu merupakan link yang terhubung secara langsung ke root bridge atau jalur terpendek ke root bridge. Jika lebih dari satu link terhubung ke root bridge maka sebuah cost dari port ditentukan dengan mengecek bandwidth dari setiap link. Port dengan cost paling rendah menjadi root port. Jika banyak link memiliki cost yang sama maka bridge dengan bridge ID diumumkan yang lebih rendah akan di gunakan. Karena berbagai link dapat berasal dari alat yang sama, maka nomor port yang terendahlah yang akan digunakan.
  • Designated port adalah sebuah port yang telah ditentukan sebagai cost yang terbaik (cost lebih rendah) daripada port yang lain. Sebuah designated port akngan ditandai sebagai sebuah fowarding port (port yang akan mem forward frame).
  • Nondesignated port adalah port dengan sebuah cost yang lebih tinggi daripada designated port, yang akan ditempatkan di mode blocking. Sebuah nondesignated port bukan sebuah fowarding port.
  • Port Cost menentukan kapan sebuah link dari beberapa link yang tersedia digunakan di antara dua switch dimana kedua port ini bukan root port. Cost dari sebuah link ditentukan oleh bandwidth dari link.
  • Fowarding port meneruskan atau memfoward frame.
  • Blocked port adalah port yang tidak meneruskan frame-frame, untuk menghindari loop-loop. Namun sebuah blocked port akan selalu mendengarkan frame.
        

j Simulasi Cara Mensetting STP Menggunakan Packet Tracer

  • Langkah pertama, kita harus menyiapakan 3 buah switch dan 4 buah komputer, seperti gambar di bawah.


  • Langkah selanjutnya, kita setting IP pada masing-masing PC sesuai pada tabel di atas.
Contohnya :

  • Kemudian, konfigurasi switch 1 dengan command :
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname S1
S1(config)#enable secret class
S1(config)#no ip domain-lookup
S1(config)#line console 0
S1(config-line)#password cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#line vty 0 15
S1(config-line)#password cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]

Nonaktifkan port dengan menggunakan perintah shutdown.
ketikan perintah di bawah ini pada switch 1:
S1(config)#interface range fa0/1-24
S1(config-if-range)#shutdown
S1(config-if-range)#interface range gi0/1-2
S1(config-if-range)#shutdown
Mengaktifkan kembali port pengguna pada S1 dan S2 dalam mode akses.
ketikan perintah di bawah ini pada switch 1:
S1(config)#interface fa0/3
S1(config-if)#switchport mode access
S1(config-if)#no shutdown
S1(config-if-range)#interface range fa0/1, fa0/2
S1(config-if-range)#switchport mode trunk
S1(config-if-range)#no shutdown
S1(config)#interface vlan1
S1(config-if)#ip address 172.17.10.1 255.255.255.0
S1(config-if)#no shutdown
  • Kemudian, konfigurasi switch 2 dengan command :
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname S2
S2(config)#enable secret class
S2(config)#no ip domain-lookup
S2(config)#line console 0
S2(config-line)#password cisco
S2(config-line)#login
S2(config-line)#line vty 0 15
S2(config-line)#password cisco
S2(config-line)#login
S2(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Nonaktifkan port dengan menggunakan perintah shutdown.
ketikan perintah di bawah ini pada switch 2:
S1(config)#interface range fa0/1-24
S1(config-if-range)#shutdown
S1(config-if-range)#interface range gi0/1-2
S1(config-if-range)#shutdown
Mengaktifkan kembali port pengguna pada S1 dan S2 dalam mode akses.
ketikan perintah di bawah ini pada switch 2:
S2(config)#interface range fa0/6, fa0/11, fa0/18
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#no shutdown
S2(config-if-range)#interface range fa0/1, fa0/2
S2(config-if-range)#switchport mode trunk
S2(config-if-range)#no shutdown

S2(config)#interface vlan2
S2(config-if)#ip address 172.17.10.2 255.255.255.0
S2(config-if)#no shutdown
  • Kemudian, konfigurasi switch 3 dengan command :
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname S3
S3(config)#enable secret class
S3(config)#no ip domain-lookup
S3(config)#line console 0
S3(config-line)#password cisco
S3(config-line)#login
S3(config-line)#line vty 0 15
S3(config-line)#password cisco
S3(config-line)#login
S3(config-line)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S3#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Nonaktifkan port dengan menggunakan perintah shutdown.
ketikan perintah di bawah ini pada switch 3:
S3(config)#interface range fa0/1-24
S3(config-if-range)#shutdown
S3(config-if-range)#interface range gi0/1-2
S3(config-if-range)#shutdown

S3(config-if-range)#interface range fa0/1, fa0/2
S3(config-if-range)#switchport mode trunk
S3(config-if-range)#no shutdown

S3(config)#interface vlan2
S3(config-if)#ip address 172.17.10.3 255.255.255.0
S3(config-if)#no shutdown
  • Hubungkan ke 4 PC menggunakan kabel straight, dengan ketentuan seperti di bawah ini:
P C1 FastEthernet >> Switch2 FastEthernet0/11
P C2 FastEthernet >> Switch2 FastEthernet0/18
P C3 FastEthernet >> Switch2 FastEthernet0/6
P C4 FastEthernet >> Switch1 FastEthernet0/3
contoh gambar :
  • Kemudian hubungkan ke 3 Switch tsb menggunakan kabel cross dengan ketentuan berikut.
    Switch2 FastEthernet0/2 >> Switch3 FastEthernet0/2
    Switch2 FastEthernet0/1 >> Switch1 FastEthernet0/1
    Switch1 FastEthernet0/2 >> Switch3 FastEthernet0/1
    contoh gambar :
    Mengecek Hasil
    untuk mengetahui apakah simulasi yang kita lakukan sudah benar, ikuti langkah-langkah berikut :
    - Klik Gambar Pesan yang berada disisi kanan aplikasi Packet Tracer, lalu klik PC yang ingin mengirim pesan tersebut. Setelah itu klik PC tujuan dikirimkannya pesan tersebut. Setelah ituklik Simulation dibelakang Realtime.

    - Kemudian klik Edit Filters, hapus tanda centang pada Show All/None, lalu centang ICMP. Setelah itu Klik Auto Capture / Play.



    lihat disisi kanan bawah aplikai Packet Tracer. Apabila di kotak tersebut tertera status Successful, berarti Simulasi Jaringan VTP yang tadi dibuat berjalan dengan baik.




    Selesaiiii
    Selamat Mencoba !!!!


    By Achmad Syaifulloh (11615037)





0 komentar:

Posting Komentar

 
;